Minggu, 04 Oktober 2009

Kesuksesan

Sebuah Renungan Tentang *KESUKSESAN* !! !

Sukses itu sederhana,
sukses tidak ada hubungan dengan menjadi kaya raya, sukses itu tidak
serumit/serahasia seperti kata kiyosaki/tung desem waringin/the secret,
sukses itu tidak perlu dikejar, SUKSES adalah Kita... karena
kesuksesan terbesar ada pada diri Kita sendiri...

Bagaimana Kita tercipta dari pertarungan jutaan sperma untuk
membuahi 1 ovum, itu adalah sukses **pertama Kita!**
Bagaimana Kita bisa lahir dengan anggota tubuh sempurna tanpa cacat,
itulah kesuksesan **Kita kedua**...

Ketika Kita ke sekolah bahkan bisa menikmati studi S1, di saat tiap
menit ada 10 siswa drop out karena tidak mampu bayar SPP, itulah
sukses **Kita***
**ketiga...* **

Ketika Kita bisa bekerja di perusahaan bilangan segitiga emas, di
saat 46 juta orang menjadi pengangguran, itulah kesuksesan **Kita
keempat**...

Ketika Kita masih bisa makan tiga kali sehari, di saat ada 3 juta
orang mati kelaparan setiap bulannya itulah kesuksesan **Kita yang
kelima...**

Ketika Kita masih bisa bermain dengan anak dan Suami/ Istri Kita, di
saat banyak orang yang lebih mementingkan pekerjaan dibanding keluarga
itulah kesuksesan **Kita Ke enam**...

Sukses terjadi setiap hari, Namun Kita tidak pernah menyadarinya. ..

Sukses selalu dibiaskan oleh penulis buku laris supaya bukunya bisa
terus-terusan jadi best seller dengan membuat sukses menjadi hal yang rumit
dan sukar didapatkan.. . Meskipun sebenarnya sukses itu sering didapatkan.

Sukses tidak melulu soal harta, rumah mewah, mobil sport, jam Rolex,
pensiun muda, menjadi pengusaha, punya kolam renang/helikopter, punya istri
cantik seperti Donald Trump & resort mewah di Karibia...

Sukses adalah mencintai & bangga terhadap diri Kita sendiri, mengerjakan
apa yang Kita sukai kapan saja dan di mana saja.....

**Sukses sejati adalah hidup dengan penuh syukur atas segala rahmat
Tuhan, sukses yang sejati adalah menikmati & bersyukur atas setiap detik
kehidupan Kita, pada saat Kita gembira, Kita gembira sepenuhnya,
sedangkan pada saat Kita sedih, Kita sedih sepenuhnya, setelah itu Kita
sudah harus bersiap lagi menghadapi episode baru lagi**.

**Sukses sejati adalah hidup benar di jalan Tuhan, hidup baik, tidak
menipu, saleh & selalu rendah hati, Sukses itu tidak lagi menginginkan
kekayaan ketimbang kemiskinan, tidak lagi menginginkan kesembuhan
ketimbang sakit, sukses sejati adalah bisa menerima sepenuhnya
kelebihan dan kekurangan Kita apa adanya dengan penuh syukur.***
*
*Pernahkah Kita menyadari?*

Kita sebenarnya tidak membeli suatu barang dengan uang, uang hanyalah
alat tukar, Kita sebenarnya membeli rumah dari waktu Kita.

Ya, Kita mungkin harus kerja siang malam utk bayar KPR selama 15 tahun
atau beli mobil/motor kredit selama 3 tahun. Itu semua sebenarnya Kita
dapatkan dari membarter waktu Kita, Kita menjual waktu Kita dari pagi
hingga malam kepada penawar tertinggi untuk mendapatkan uang supaya
bisa beli makanan, pulsa telepon dll....

Aset terbesar Kita bukanlah rumah/mobil Kita, tapi diri Kita sendiri,
Itu sebabnya mengapa orang pintar bisa digaji puluhan kali lipat dari
orang
bodoh... Semakin berharga diri Kita, semakin mahal orang mau membeli
waktu Kita...

Itu sebabnya kenapa harga 2 jam-nya Kiyosaki bicara ngalor ngidul di
seminar bisa dibayar 200 juta atau harga 2 jam seminar Pak Tung bisa
mencapai 100 juta!!!

Itu sebabnya kenapa Nike berani membayar Tiger Woods & Michael Jordan
sebesar 200 juta dollar, hanya untuk memakai produk Nike. Suatu produk
bermerk menjadi mahal/berharga bukan karena merk-nya, tapi karena
produk tsb dipakai oleh siapa....

Itu sebabnya bola basket bekas dipakai Michael Jordan diperebutkan,
bisa terjual 80 juta dollar, sedangkan bola basket bekas dengan merk
sama, bila
kita jual harganya justru malah turun...

Hidup ini kok lucu,
Lucu bila setelah Kita membaca tulisan di atas Namun Kita masih
mengejar fatamorgana tersebut ketimbang menghabiskan waktu Kita yang
sangat berharga untuk sungkem sama orang tua yang begitu mencintai
Kita, memeluk hangat pasangan hidup Kita, bercanda dengan anak kita,
mengatakan "I love you" kepada Keluarga yang Kita cintai.

Lakukanlah ini selagi Kita masih punya waktu, selagi Kita masih sempat,
Kita tidak pernah tahu kapan Kita akan meninggal, mungkin besok pagi,
mungkin nanti malam, *LIFE is so SHORT*



= ============ ========= ========= ========= ========= =========
========= ========= ==

*Rantai Kebaikan*
Pada suatu hari seorang pria melihat seorang wanita lanjut usia sedang
berdiri kebingungan di pinggir jalan.. Meskipun hari agak gelap, pria itu
dapat melihat bahwa sang nyonya sedang membutuhkan pertolongan. Maka
pria itu menghentikan mobilnya di depan mobil Benz wanita itu dan keluar
menghampirinya. Mobil Pontiac-nya masih menyala ketika pria itu
mendekati sang nyonya.

Meskipun pria itu tersenyum, wanita itu masih ketakutan. Tak ada
seorangpun berhenti menolongnya selama beberapa jam ini. Apakah pria ini
akan melukainya? Pria itu kelihatan tak baik. Ia kelihatan miskin dan
kelaparan.

Sang pria dapat melihat bahwa wanita itu ketakutan, sementara berdiri di
sana kedinginan. Ia mengetahui bagaimana perasaan wanita itu. Ketakutan
itu membuat sang nyonya tambah kedinginan.. Kata pria itu, "Saya di sini
untuk menolong anda, Nyonya. Masuk ke dalam mobil saja supaya anda
merasa hangat! Ngomong-ngomong, nama saya Bryan Anderson."

Wah, sebenarnya ia hanya mengalami ban kempes, namun bagi wanita lanjut
seperti dia, kejadian itu cukup buruk. Bryan merangkak ke bawah bagian
sedan, mencari tempat untuk memasang dongkrak. Selama mendongkrak itu
beberapa kali jari-jarinya membentur tanah. Segera ia dapat mengganti
ban itu. Namun akibatnya ia jadi kotor dan tangannya terluka.

Ketika pria itu mengencangkan baut-baut roda ban, wanita itu menurunkan
kaca mobilnya dan mencoba ngobrol dengan pria itu. Ia mengatakan kepada
pria itu bahwa ia berasal dari St. Louis dan hanya sedang lewat di jalan
ini. Ia sangat berutang budi atas pertolongan pria itu.

Bryan hanya tersenyum ketika ia menutup bagasi mobil wanita itu. Sang
nyonya menanyakan berapa yang harus ia bayar sebagai ungkapan terima
kasihnya. Berapapun jumlahnya tidak menjadi masalah bagi wanita kaya
itu. Ia sudah membayangkan semua hal mengerikan yang mungkin terjadi
seandainya pria itu tak menolongnya.

Bryan tak pernah berpikir untuk mendapat bayaran. Ia menolong orang lain
tanpa pamrih. Ia biasa menolong orang yang dalam kesulitan, dan Tuhan
mengetahui bahwa banyak orang telah menolong dirinya pada waktu yang
lalu. Ia biasa menjalani kehidupan seperti itu, dan tidak pernah ia
berbuat hal sebaliknya.

**Pria itu mengatakan kepada sang nyonya bahwa seandainya ia ingin****
****membalas kebaikannya, pada waktu berikutnya wanita itu melihat
seseorang*** * ***
***yang memerlukan bantuan, ia dapat memberikan bantuan yang
dibutuhkan** ** ****kepada orang itu, dan Bryan menambahkan, "Dan
ingatlah kepada saya."**** **

Bryan menunggu sampai wanita itu menyalakan mobilnya dan berlalu. Hari
itu dingin dan membuat orang depresi, namun pria itu merasa nyaman
ketika ia pulang ke rumah, menembus kegelapan senja.

Beberapa kilometer dari tempat itu sang nyonya melihat sebuah kafe
kecil. Ia turun dari mobilnya untuk sekedar mencari makanan kecil, dan
menghangatkan badan sebelum pulang ke rumah. Restoran itu nampak agak
kotor. Di luar kafe itu ada dua pompa bensin yang sudah tua. Pemandangan
di sekitar tempat itu sangat asing baginya.

Sang pelayan mendatangi wanita itu dan membawakan handuk bersih untuk
mengelap rambut wanita itu yang basah. Pelayan itu tersenyum manis
meskipun ia tak dapat menyembunyikan kelelahannya berdiri sepanjang
hari. Sang nyonya melihat bahwa pelayan wanita itu sedang hamil hampir
delapan bulan, namun pelayan itu tak membiarkan keadaan dirinya
mempengaruhi sikap pelayanannya kepada para pelanggan restoran. Wanita
lanjut itu heran bagaimana pelayan yang tidak punya apa-apa ini dapat
memberikan suatu pelayanan yang baik kepada orang asing seperti dirinya.
Dan wanita lanjut itu ingat kepada Bryan .

Setelah wanita itu menyelesaikan makanannya, ia membayar dengan uang
kertas $ 100. Pelayan wanita itu dengan cepat pergi untuk memberi uang
kembalian kepada wanita itu. Ketika kembali ke mejanya, sayang sekali
wanita itu sudah pergi. Pelayan itu bingung kemana perginya wanita itu.
Kemudian ia melihat sesuatu tertulis pada lap di meja itu.

**Ada**** butiran air mata ketika pelayan itu membaca apa yang ditulis
wanita ****itu: "Engkau tidak berutang apa-apa kepada saya. Saya juga
pernah ***
***ditolong orang. Seseorang yang telah menolong saya, berbuat hal yang
****sama seperti yang saya lakukan.. Jika engkau ingin membalas kebaikan
***
***saya, inilah yang harus engkau lakukan: 'Jangan biarkan rantai kasih
ini ****berhenti padamu.'" **

Di bawah lap itu terdapat empat lembar uang kertas $ 100 lagi.

Wah, masih ada meja-meja yang harus dibersihkan, toples gula yang harus
diisi, dan orang-orang yang harus dilayani, namun pelayan itu memutuskan
untuk melakukannya esok hari saja. Malam itu ketika ia pulang ke rumah
dan setelah semuanya beres ia naik ke ranjang.. Ia memikirkan tentang
uang itu dan apa yang telah ditulis oleh wanita itu. Bagaimana wanita
baik hati itu tahu tentang berapa jumlah uang yang ia dan suaminya
butuhkan? Dengan kelahiran bayinya bulan depan, sangat sulit mendapatkan
uang yang cukup.

Ia tahu betapa suaminya kuatir tentang keadaan mereka, dan ketika
suaminya sudah tertidur di sampingnya, pelayan wanita itu memberikan
ciuman lembut dan berbisik lembut dan pelan, "Segalanya akan beres. Aku
mengasihimu, Bryan Anderson!"

**Ada pepatah lama yang berkata, "Berilah maka engkau diberi." Hari ini
****saya mengirimkan kisah menyentuh ini dan saya harapkan anda ***
**meneruskannya. Biarkan terang kehidupan kita bersinar. Jangan hapus
kisah ini, jangan biarkan saja! Kirimkan kepada teman-teman anda! Teman **
***baik itu seperti bintang-bintang di langit. Anda tidak selalu dapat
****melihatnya, namun anda tahu mereka selalu ada. **


Dank je,




Dalton Ngangi 1ka21

Tidak ada komentar:

Posting Komentar