Senin, 26 Oktober 2009

Bab 7

Masyarakat Perkotaan, Aspek – Aspek Positif dan Negatif

A. Pengertian Masyarakat

Mengenai arti masyarakat,baiklah disini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat dari para sarjana misalnya :

1. R. Linton : masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehinggan mereka dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial.

2. M.J Herskovits : masyarakat adalah kelompok individu yang di organisasikan, dan mengikuti satu cara hidup tertentu.

3. J.L Gillin dan J.P Gillin : masyarakat adalah kelompok yang terbesar dan mempunyai kebiasaan tradisi,sikap dan perasaan persatuan yang sama.

4. Hasan Shadily : masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia yang dengan pengaruh bertahap secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.

Dari uraian tersebut di atas dapat kita lihat bahwa masyarakat mempunyai arti yang luas dan arti yang sempit. Dalam arti luas : keseluruhan hubungan – hubungan dalam hidup bersama dan tidak di batasi oleh lingkungan bangsa dan sebagainya.Dalam arti sempit masyarakat dimaksud sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek – aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa golongan dan sebagainya.

# Mengingat beberapa definisi dapat kita simpulkan syarat masyarakat adalah :

A. Harus ada pengumpulan manusia, dan harus banyak.

B. Telah bertempat tinggal dalam waktu yang lama di suatu daerah tertentu.

C. Adanya aturan / undang – undang yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

# Dipandang dari cara terbentuknya masyarakat dapat dibagi dalam :

1. Masyarakat paksaan, missal Negara , masyarakat tawanan.

2. Masyarakat merdeka, yaitu terbagi dalam :

a. Masyarakat natural : yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya seperti gerombolan, suku, yang bertalian karena hubungan darah / keturunan.

b. Masyarakat kultur : yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan / kepercayaan misalnya : koperasi , kongsi perekonomian, gereja dll.

Dari sudut antropologi ada 2 type masyarakat:

1. Suatu masyarakat kecil yang belum begitu kompleks yang belum mengenal pembagian kerja belum mengenal struktur dan aspek-aspeknya

2. Masyarakat yang sudah kompleks yang sudah jauh menjalankan specialisasi dalam segala bidang

B. Masyarakat Perkotaan

Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community.Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat – sifat kehidupannya serta ciri – cirri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.

# Ada beberapa ciri – ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :

1. Kehidupan keagamaan berkurang bila di bandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.

2. Orang kota pada umunya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang – orang lain

3. Pembagian kerja diantara warga – warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas – batas yang nyata.

4. Kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan lebih banyak diperoleh warga kota daripada warga desa,karena dikota pembagian kerja sudah meluas sudah ada macam – macam kegiatan industry.

5. Jalan pikiran rasional yang pada umunya dianut masyarakat perkotaan.

6. Jalan kehidupan yang cepat di kota mengakibatkan pentingnya factor waktu bagi warga kota.

7. Perubahan – perubahan sosial tampak dengan nyata di kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh – pengaruh dari luar.

C Perbedaan Desa dan Kota

Ciri – ciri yang membedakan desa dengan kota :

1. Jumlah dan kepadatan penduduk

2. Lingkungan hidup

3. Mata pencaharian

4. Corak kehidupan sosial

5. Stratifikasi sosial

6. Mobilitas sosial

7. Pola interaksi sosial

8. Solidaritas sosial

9. Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional.

Perbedaan yang paling menonjol adalah mata pencaharian.Kegiatan uatama penduduk desa adalah berada disektor ekonomi primer yaitu bidang agraris.Sedangkan kota merupakan pusat kegiatan sector kegiatan ekonomi sekunder yang meliputi bidang industry disamping sector ekonomi tertier yaitu bidang pelayanan jasa.

# Beraneka ragamnya corak kegiatan di bidang ekonomi berakibat bahwa sistem pelapisan sosial kota jauh lebih kompleks daripada di kota. Mobilitas di kota jauh lebih besar daripada di desa.Di kota seseorang mempunyai kesempatan lebih besar daripada di desa.

2.Hubungan Desa dan Kota.

Desa dan kota saling tergantung satu sama lain .Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan –bahan pangan seperti beras, sayur –mayur dll.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis – jenis pekerjaan tertentu di kota.Sebaliknya kota juga menghasilkan barang – barang yang juga di perlukan didesa.

3. Aspek Positif dan Negatif

Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :

a. Wisma :Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang digunakan untuk tempat berlindung terhadap alam

b. Karya : Unsur ini merupakan syarat utama bagi eksistensi suatu kota.

c. Marga:Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lain.

d. Suka :Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkantoran untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas – fasilitas hiburan dll.

e. Penyempurnaan :Unsur ini merupakan bagian yang penting,bagi suatu kota.

#Kebijakan perencanaan dan mengembangkan harus dapat dilihat dalam pendekatan regional.Pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut:

1. Menekan angka kelahiran

2. Mengalihkan pusat pembangunan pabrik ke pinggiran kota

3. Membendung urbanisasi

4. Meningkatkan fungsi dan peranan kotakota kecil

5. Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan .

Kota secara internal merupakan suatu organism yakni kesatuan yang terdiri dari tiga komponen meliputi : Penduduk,kegiatan uasaha dan wadah – wadah ruang fisiknya

Fungsi eksternal kota yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah yang dilingkupi dan yang melingkupinya baik sekala regional maupun nasional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar